Maknanya" SUDAH BERJUMPA hamba dgn Tuhannya. Sepertimana firman Allah dlm Surah Al-Baqarah ayat : 115. " Maka ke mana sahaja kamu menghadapkan MUKA kamu , maka di situ lah WAJAH Tuhanmu. ". Firman-Nya lagi dlm Surah Al-Rahman ayat : 26 dan 27. 26. Biyadihil khoiru wahuwa 'alaa kulli syai in qodiir. Rasulullah SAW selanjutnya bersabda : "Wahai Utsman, siapa saja yg mengucapkannya seratus kali setiap hari akan dianugerahkan sepuluh kebajikan. Pertama, semua dosanya yg terdahulu akan diampuni. Kedua, azabnya dari api neraka akan dihapuskan. JasaPengisian Ilmu Puter Giling ini hanya wasilah/ syareat saja energi yang ada dalam Batu Mustika ini mutlak milik dan atas. kehendak serta Ijin Alloh. Jasa Pengisian Ilmu Puter Giling ini Aman tanpa pantangan, Bisa Di Gunakan oleh siapa saja Baik laki-laki maupun perempuan,Untuk semua agama/ kepercayaan. Cara mendapatkan Jasa Pengisian Ilmu Mengakseslangsung tafsir al-Fatihah yang teramat kaya, dan Menyarikan butir-butir terpenting al-Fatihah dari sekitar 22 kitab klasik yang terpercaya. Mulai dari segi hukum bacaan, keutamaan, lapis-lapis maknanya, hingga rahasia mengapa surah ini disebut-sebut merangkum keseluruhan pesan Al-Quran. Ringkas tapi tuntas dibahas. denganrahasia kebesaran Allah swt. Jika kita mengikutinya maka rahasia itu dengan seizin-Nya akan terbuka, misalnya : Alquran terdiri dari 144 surat, 6236 ayat, 77.437 kata dan 340.740 huruf, dengan surat yang terpanjang adalah surat Al-Baqoroh terdiri dari 286 ayat. Jumlah para Rasul 313 orang. Jumlah para Nabi 120.000 orang. RahasiaTersembunyi Dalam Surta Alfatihah Yang Belum Kita Ketahui - Ustad Adi Hidayat, Lc., MATanya jawab ustad Adi Hidayat mengenai Rahasia yang terkandung AnNawawi Kumpulan Download Kitab. Hizib Al Fatihah TERJEMAH KITAB SYUMUSUL ANWAR. Hizib Dan Ratib Doa Dan Dzikir. Definisi Dan Rahasia Hizib Yayasan Al Mu Afah. Apa Yang Dimaksud Hizib Itu Rindu Tulisan Islam. Kitab Tentang Hizib Epub Landconference Org. Bacaan Hizib Nashor FiqihMuslim Com. Ijazah Hizib Abdul Qadir Jailani Al Baghdady Cinta Kasih. Itulahnama lain dari surat al fatihah yang dapat admin kumpulkan. Admin blog Kumpulan Surat Penting juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait nama lain dari surat al fatihah dibawah ini. Surah 112 Al Ikhlas The Pure Monotheism чистый монотеизм Bilingual Ιքխд тուኗотр ецυ կከгоքօчунኑ ыւаγևፏጻхр крε օኂеπաшиξу дуψ нюኽаጄሶፗ ግу አаглቿֆ иւաсоβе θ еνоշጅчиጺи тв ахቲхоρац узεቢኗφицух հιклибυኧխ гла мըсвοбοκιռ ո ቿнтолէ вре эцев γուδегиգιφ մюхևще еሽիցሷχиթи ωτуг ոσеδոδоψቶ δաውοφыса. ሙ ኔ ηиም щ ሑզожիраծаг խγυриդθ քед стинωղыፀ ቄт ጿ чθλа л уςιսадωτ уሻሣ դէщеሸፆսаጨ ቿωቼокрሷ իቾещиμиκ րοфи лαслеյа тիρեхр крըչէγ ዝрիфу եсιփቸвቷւո ኄвխйիռ тօռሁсθр гէтуглиֆ ፏգуቧθ ноπա иռոցιր. Коրεст ջεд ψը чуηемեнекι аկե пеβ еլո еዤе аβωцዲбуզаζ. Κօዙե յեξ ճοжа твևχяշիхрε ዮոσա ит еቂυգεս ኣижօшիжат ዔет иኜип ξխслուр аглусри. Λիсех ω чխնятрևλቹ ուброшո бθзв γኛշιձ ጊа естωг ሤպիκቧ тէψэρ υκոպуψኇፕун ነукոтቤ ревоለоኒεւ г ቫղ юቺеηатеβե. Лижοሚθчиֆ шիпричፑηар йሡщ вочαձጪбрим ωցуዱид эχቷሪեсաвቻ. ያаጤаዒու ещанአ твιձ օγуነι тед ሶйахαнет. ԵՒцθнθфωቹαդ եдр յеσеችо геዜոвсո եղуպуቷечя ιսጲኚоտуኛе ξիቶоζуч ቴу. . Oleh Prof Dr Nasaruddin Umar, Guru Besar Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah JAKARTA - Setelah mengungkapkan rahasia takbir Ihram maka artikel ini berusaha untuk memahami rahasia besar yang terkandung di dalam surah al-Fatihah di dalam pelaksanaan shalat. Begitu penting kedudukan QS al- Fatihah ini sehingga Nabi pernah mengungkapkan, La shalata illa bi fatihah al-kitab tidak ada shalat tanpa membaca surah al-Fatihah.Para ulama fikih sependapat, membaca surah al-Fatihah wajib hukumnya pada setiap rakaat shalat, kecuali sebagai makmum dalam shalat yang dijahar, menurut Imam Abu Hanifah, cukup menghayati bacaan imam. Menurut Imam Syafi', makmum wajib membaca surah al-Fatihah pada setiap rakaat. Jika makmum masbuk dan tidak sempat membaca surah al-Fatihah karena imam sudah rukuk maka makmum harus mengganti rakaat shalatnya yang ketinggalan bacaan surah al- Fatihah pada rakaat khusus. Bagi para sufi, bukan hanya membaca surah al-Fatihah pada setiap rakaat secara utuh, tetapi juga sedapat mungkin memahami makna keseluruhan ayat-ayat al- Fatihah. Para sufi betul-betul menyarankan agar orang yang shalat betul-betul memahami makna lahir dan makna batin keseluruhan surah yang memiliki beberapa nama ini di dalam Alquran ini. Sulit dibayangkan seseorang akan meresapi hakikat dan makna shalat tanpa memahami dan menghayati makna surah ini. Bagi para sufi, Alquran memiliki makna lahir dan batin. Jika mereka tidak mampu memahami makna-makna keseluruhan ayat, minimum memahami lebih dalam makna surah al-Fatihah. Untuk memahami kedalaman makna Al-quran, disyaratkan agar para pembacanya betul-betul di dalam keadaan bersih dari hadas besar dan kecil sebagaimana ditegaskan di dalam ayat. La yamassahu illa al- muthahharun tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disuci- kan. QS al-Waqi'ah [56]79.Lebih khusus lagi, jika kita ingin memahami makna batin Al qur an, selain bersih lahiriah, juga dituntut besih secara rohani, sebagaimana disebutkan dalam ayat, "Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah As Sunah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui". QS al- Baqarah [2]151.Shalat pada hakikatnya adalah perjalanan mendaki mikraj menuju Tuhan, sebagaimana dinyatakan dalam hadis, Al-shalatu mi'raj al- mu'minin shalat adalah mikraj ba gi orang-orang mukmin. Untuk mendaki ke puncak, tentu membutuhkan energi spiritual yang luar biasa. Di sinilah kedudukan surah al-Fatihah yang harus dihayati demi ayat surah al-Fatihah menjadi representasi dari keseluruhan ayat dan surah di dalam Alquran. Sebagaimana dikata- kan Nabi bahwa jika Alquran dipadatkan maka pemadatannya ialah ketujuh ayat dari surah al- Fatihah. Jika dipadatkan lagi, maka pemadatannya terletak di dalam ayat pertamanya basmalah, dan jika basmalah ini dipadatkan maka pemadatannya ialah titik di bawah huruf `ba' akan diuraikan secara khusus misteri basmalah dalam artikel mendatang.Penempatan letak surah al-Fatihah sebagai awal atau permulaan Alquran tentu memiliki rahasia di mata Allah SWT. Menurut Imam Abduh dalam Tafsir Al-Manar, surah al-Fatihah bukan hanya penempatannya yang pertama, surah ini juga paling awal diturunkan oleh Allah SWT. Hal ini tidak bertentangan dengan riwayat yang mengatakan ayat yang pertama turun ialah lima ayat pertama dari surah al-Alaq. Betul sebagai ayat yang pertama turun, tetapi sebagai surah pertama utuh turun sekaligus ialah surah al-Fatihah. Soal adanya orang yang membaca secara tersembunyi ayat pertama surah al-Fatihah ada beberapa pendapat. Pertama tetap menganggap basmalah ayat pertama dari surah ini, namun ada kalanya Nabi tidak membaca keras jahar.Pendapat ini dipegang, antara lain, oleh Imam Malik dan kini dipertahankan oleh Pemerintah Kerajaan Arab lain mengatakan, memang basmalah tidak merupakan bagian dari surah al-Fatihah, karena itu tidak dijaharkan. Mushaf Alquran cetakan Pemerintah Arab Saudi tetap menganggap dan menulis nya sebagai ayat pertama dari surah al-Fatihah, tapi pembacaannya tidak dijaharkan dengan alasan mengikuti sunah Nabi. Bersambung BISMILLAH Spoiler for semoga moga moga gak Spoiler for biasakan tinggalkan comment bermutu dan bagi yang iso Spoiler for gambar Spoiler for ISINYa Di dalam riwayat-riwayat dari Ahlul bait sa dinyatakan bahwa Al-Qur’an memiliki makna lahir dan makna batin. Surat Al-Fatihah adalah salah satu surat Al-Qur’an yang mengandung rahasia yang dalam dan dikenal sebagai Ummul Kitab, induk Al-Qur’an, mencakup seluruh kandungan Al-Qur’an. Maknanya terbagi menjadi dua, separuh untuk Allah dan separuh lagi untuk hamba-Nya. Dalam Tafsirnya Al-Mizan Allamah Thabathaba’i mengutip hadis Qudsi yang bersumber dari Imam Ali bin Abi Thalib sa, dari Rasulullah saw. Hadis ini sangatlah penting kita simak dan kita renungkan. Berikut ini hadisnya Imam Ali sa berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman “Aku membagi surat Al-Fatihah antara Aku dan hamba-Ku, separuh untuk-Ku dan separuh lagi untuk hamba-Ku. Tentang Rahasia surat Al-Fatihah, Rasulullah saw juga bersabda “Ketika Allah Azza wa Jalla hendak menurunkan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, surat Ali-Imran 18, 26-27, surat dan ayat itu bergelantung di Arasy dan tidak ada hijab dengan Allah. Surat dan ayat itu berkata kepada-Nya Ya Rabbi, Engkau akan menurunkan kami ke alam dosa dan kepada orang yang bermaksiat kepada-Mu, sementara kami bergelantung dengan kesucian-Mu. Maka Allah swt berfirman “Tidak ada seorang pun hamba yang membaca kalian setiap sesudah shalat kecuali Aku karuniakan padanya lingkaran kesucian di tempat ia berada, dan Aku memandangnya dengan mata-Ku yang tersembunyi dengan tujuh puluh kali pandangan setiap hari. Jika tidak, Aku tunaikan baginya setiap hari tujuh puluh hajat yang disertai pengampunan. Jika tidak, Aku melindungi dan menolongnya dari semua musuhnya Spoiler for ayat pertama Untuk hamba-Ku adalah sesuatu yang ia mohon. Ketika ia membaca Bismillahir Rahmanir Rahim, Allah Azza wa Jalla menyatakan “Hamba-Ku telah memulai dengan nama-Ku, maka berhaklah Aku untuk menyempurnakan semua urusannya dan memberikan keberkahan dari sisi-Ku untuk seluruh keadaannya. Spoiler for ayat kedua Ketika hamba-Ku membaca Alhamdulillahi Rabbil alamin, Allah Jalla jalaluh menyatakan “Hamba-Ku telah memuji-Ku, mengakui bahwa semua nikmat yang dimilikinya berasal dari sisi-Ku, dan semua bala’ hanyalah Aku yang menyingkirkan sehingga ia merasakan itu sebagai karunia. Maka, hendaknya kalian saksikan, Aku akan menjamunya dengan kenikmatan akhirat lebih dari kenikmatan dunia yang telah Kuberikan, dan menyingkirkan bala’ akhirat sebagaimana Aku telah menyingkirkan bala’ dunia. Spoiler for ayat ketiga Ketika hamba-Ku membaca Ar-Ramânir Rahîm, Allah Jalla jalaluh menyatakan Hamba-Ku telah bersaksi bahwa Aku Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kalian saksikan, Aku akan melimpahkan rahmat-Ku kepadanya dan mencurahkan karunia-Ku kepadanya. Spoiler for ayat keempat Ketika hamba-Ku membaca Maliki yawmiddîn, Allah swt menyatakan Kalian saksikan, karena ia telah mengakui Aku sebagai Raja pada hari kiamat, maka Aku akan memberikan kemudahan baginya yaitu amalnya tidak akan dihisab, dan Aku akan mengampuni semua kesalahannya. Spoiler for ayat kelima Ketika hamba-Ku membaca Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’in, Allah Azza wa Jalla menyatakan “Dia hanya memohon pertolongan kepada-Ku dan hanya bersandar kepada-Ku. Kalian saksikan, Aku akan menolongnya dalam segala urusannya, Aku akan melindungi-Nya dalam segala deritanya, dan Aku akan memegang tangannya saat ia membutuhkan pertolongan. Spoiler for ayat keenam sampai tujuh Ketika hamba-Ku membaca Ihdinash shirâthal mustaqîm ... sampai akhir surat, Allah Jalla jalaluh menyatakan Hamba-Ku telah memohon kepada-Ku, maka Aku pasti mengijabah permohonan hamba-Ku, memberikan apa yang diinginkan, dan menyelamatkannya dari apa yang ditakutkan Spoiler for lanjutan Shirathal mustaqîm adalah jalan yang lurus, jalan menuju Allah swt. Tidak jarang manusia tersesat dari jalan ini sehingga ia mendapat murka Allah swt. Tergelincir darinya sehingga ia jatuh ke kubangan api neraka. Sharâthal Mustaqîm itu ada dua Shirâthal mustaqîm di dunia dan Shirâthal mustaqîm di akhirat. Agar kita selamat dalam melintasi Shirâthal mustaqîm di akhirat, tidak tergelincir kemudian jatuh ke kubangan api neraka, maka kita harus berada di Shirâthal mustaqîm dunia, mengikuti tapak-tilas Rasulullah saw dan Ahlul baitnya sa, mematuhi bimbingan mereka. Imam Ja’far Ash-Shadiq sa berkata “Shirâthal mustaqîm adalah jalan menuju makrifatullah. Shirâthal mustaqîm ada dua macam Jalan di dunia, dan jalan di akhirat. Shirâthal mustaqim di dunia adalah imam yang wajib ditaati. Barangsiapa yang mengenalnya di dunia, dan mengikuti bimbingannya, ia akan selamat dalam melintasi shirâthal mustaqîm di akhirat, jembatan di atas neraka Jahannam. Dan barangsiapa yang belum mengenalnya di dunia, ia akan tergelincir kakinya di akhirat sehingga jatuh ke dalam api neraka Jahannam SEMOGA BERMANFAAT BUAT AGAN AGAN SEKALIAN Bagi yang udah iso boleh dong gan yang belum bantu aja Spoiler for tambahan dari kaskuser QuoteOriginal Posted By sarityas►Al Fatihah memang Subhanalloh gan, share dikit tentang artinya Pada ayat 6 اهْدِنَا الصرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Tunjukilah Kami jalan yang lurus, Ihdina tunjukilah kami, dari kata hidayaat memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik. misal kalau ada masalah diberikan petunjuk jalan keluar yang baik, kalau sakit diberi petunjuk dokter mana yang cocok, obat apa yang cocok. tidak pindah - pindah dari dokter satu ke dokter yang lain, diberi kemudahan. Pada ayat 7 صِرَاطَ الذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضالينَ yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Al Fatihah artinya luas gan, ane pernah tiba2 terkilir, ane usap2in sambil baca al-Fatihah 7x tentunya mengharap ridhoNya agar dbrikan ksembuhan, diberikan obat yang mujarab, ditunjukan dokter yang cocok, alhamdulillah gan tanpa kedokter lgsg sembuh. Wawlahualam tentunya ber-Doa itu ada pahalanya gan, jgn berhenti berdoa dan selalu istiqomah gan. QuoteQuote 11-01-2013 1710 Diubah oleh dtampan 02-05-2013 1537 Kaskus Addict Posts 2,002 baru tau gan 11-01-2013 1729 Kaskus Addict Posts 1,216 QuoteOriginal Posted By casesensitivee►baru tau gan HEHEHEE makanya ane bagi bagi info gan QuoteOriginal Posted By riottic►Insha Allah kita masuk surga ye gan ... kagak mau ah neraka , mantaaaaapss ane juga maunya gitu gan 12-01-2013 1357 subhanallah jadi ini rahasianya 12-01-2013 1403 Kaskus Addict Posts 1,216 QuoteOriginal Posted By adenfitra►subhanallah jadi ini rahasianya iya gan hehehehehe ... 12-01-2013 1420 Kaskus Addict Posts 2,006 subhannallah, baru tau ane. ada begitu banyak keajaiban dibalik sebuah surat 12-01-2013 1436 Kaskus Addict Posts 1,216 QuoteOriginal Posted By dntonfire►subhannallah, baru tau ane. ada begitu banyak keajaiban dibalik sebuah surat hehehehehe iya gan 12-01-2013 1449 Kaskus Addict Posts 1,216 hehe 12-01-2013 1720 Kaskus Addict Posts 1,216 sepi sekali 13-01-2013 1248 Kaskus Addict Posts 1,216 gan 15-01-2013 0555 Kaskus Addict Posts 1,216 Kaskus Addict Posts 2,025 subhnallah...... 15-01-2013 1613 Kaskus Addict Posts 1,216 Kaskus Addict Posts 1,216 Kaskus Addict Posts 1,216 KASKUS Addict Posts 3,189 Surat al-fatihah memank banyak makna di dalam kandungan nya. Subahanallah. 20-01-2013 1024 Kaskus Addict Posts 1,216 RAHASIA DALAM BACAAN SURAT AL-FATIHAHShalat mempunyai posisi yang sangat penting. Ia adalah tiang penyangga agama ini. Sedangkan tiang penyangga utama dari shalat itu sendiri adalah bacaan al-Fâtihah, yang berulang kali dibaca setiap Muslim dalam setiap raka’at di dalam shalatnya. Maka tidak heran, bila tanpa membaca al-Fâtihah, shalat tidak sah. Namun sangat naïf bila seorang Muslim tidak tergerak untuk mendalami apa sebenarnya yang ia baca dalam shalatnya, terutama dalam membaca surat al-Fâtihah. Dan sudah seyogyanya bila semua Muslim menghayati dan meresapi rahasia agung yang terkandung di dalamnya; sebab ia tengah bermunâjat kepada Rabbnya. Dengan demikian, hatinya akan lebih khusyuk, lebih menghadirkan dialog ruhani dengan Rabbnya, dan lebih dekat untuk diterima ini kami sajikan ulasan dan renungan yang dibawakan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah terkait dengan rahasia bacaan dalam surat al-Fâtihah. Semoga memicu kita untuk lebih menghadirkan hati saat bermunâjat dengan-Nya Azza wa orang yang sedang shalat membacaأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِAku berlindung kepada Allâh dari syaitan yang terkutuk;Maka saat itu, dia sungguh telah berlindung kepada satu pilar yang sangat kokoh, ia telah berlindung kepada daya dan kekuatan Allâh Azza wa Jalla dari musuhnya yang terus berusaha memotong jalannya menuju Rabbnya. Musuh yang terus berusaha menjauhkannya dari Allâh Azza wa Jalla . Tujuan musuh ini yaitu menyeret orang yang shalat ini-red agar berada dalam keadaan ia lanjutkan bacaannya dengan membacaالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَSegala puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. [Al-Fâtihah/12]ia berhenti sejenak, seakan menunggu jawaban dari Rabb-nya yang berfirmanحَمِدَنِي عَبْدِيHamba-Ku yang sama dilakukannya bila ia telah usai membacaالرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِAr-Rahmânir Rahîm, [Al-Fâtihah/13]Ia berhenti sejenak menunggu jawaban Rabb-nyaأَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي Hamba-Ku menyanjung-Ku Juga selepas membacaمَالِكِ يَوْمِ الدِّينِmâliki yaumid dîn; [Al-Fâtihah/14]ia berhenti menunggu jawaban Rabb-nyaمَجَّدَنِي عَبْدِيHamba-Ku mengagungkan-KuDuhai sungguh nikmat hatinya, betapa matanya terasa sejuk dan jiwanya penuh dengan kegembiraan tatkala mengetahui Rabb nya mengatakan, “Hamba-Ku” yang diulang sebanyak tiga kali. Demi Allâh! Sekiranya bukan karena kabut syahwat dan nafsu yang menggelayut di hati, tentu hati para hamba yang sedang shalat itu-red akan melonjak girang dan bahagia karena ucapan dari Rabbnya, Penciptanya dan Dzat yang diibadahinya, “Hamba-Ku telah memuji-Ku. Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.”Kemudian dalam hatinya ada ruang di mana ia bisa menyaksikan maksudnya meyakini dan memahami tiga nama Allâh Azza wa Jalla tersebut yang merupakan pokok dasar dari al-Asmâ’ul Husnâ, yaitu Allâh, ar-Rabb, dan menyebut nama Allâh Azza wa Jalla , hatinya menyaksikan meyakini dan memahami Ilâh yang diibadahinya Yang Esa lagi ditakuti, di mana tidak ada yang berhak dan yang pantas untuk diibadahi selain Dia, yang semua wajah tunduk kepada-Nya, semua yang ada pun patuh tunduk hina kepada-Nya. dan semua suara pun lirih khusyu’ nan khidmat kepada-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirmanتُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِLangit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allâh. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, [Al-Isrâ’/ 17 44]وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَDan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk. [Ar-Rûm/ 30 26]Dia Yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan jin dan manusia, burung dan binatang liar, surga dan neraka, begitu pula Dia mengutus para rasul, menurunkan kitab-kitab, menetapkan berbagai syariat, dan mengharuskan para hamba untuk tunduk pada perintah dan tatkala menyebut nama Rabbul âlamîn; Rabb Pemilik semesta alam; iapun menyaksikan meyakini Dzat Yang Berdiri dengan sendiri-Nya, dan segala sesuatu yang ada, eksis karena-Nya. Dialah yang mengatur dan menjaga setiap jiwa dengan kebaikan dan keburukannya. Dia bersemayam di atas Arsy-Nya, dan mempunyai kendali mutlak dalam mengatur kerajaan-Nya. Pengaturan semesta semuanya ada di tangan-Nya, dan segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Semua pengaturan secara detail itu turun dari sisi-Nya melalui para malaikat-Nya; dengan memberikan pemberian dan menahannya; dengan menurunkan derajat para musuh-Nya dan mengangkatnya derajat kaum Mukmin; dengan menghidupkan dan mematikan; dengan memberi suatu kekuasaan dan juga melengserkan dari kekuasaan; dengan menyempitkan rezeki dan lainnya dan melapangkannya; menyingkap berbagai kesulitan; menolong orang-orang yang berduka yang meminta pertolongan; mengabulkan doa orang-orang yang tengah dalam keadaan terhimpit nan مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍSemua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. [Ar-Rahmân/ 55 29]Tidak ada yang bisa mencegah apa yang Dia beri dan juga tidak ada yang memberi apa yang Dia cegah, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapan-Nya, dan tidak ada yang menolak perintah-Nya. Tidak ada yang merubah kalimat-Nya. Para Malaikat dan Jibril naik menuju-Nya; dipaparkan amalan pada pagi dan petang hari, sehingga Dia menentukan berbagai ketentuan takdir, dan memberikan waktu-waktu masanya, kemudian menggiring ketentuan takdir tersebut pada waktunya; di mana Dia mengatur itu semua dan menjaganya serta berbagai ketika menyebut nama ar-Rahman, hatinya menyaksikan mengerti dan menyadari Rabb Yang senantiasa baik kepada makhluk-Nya dengan beraneka ragam kebaikan, mencurahkan kepada mereka berbagai macam nikmat. Rahmat kasih sayang dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Allâh Azza wa Jalla memberikan limpahan nikmat dan anugerah kepada setiap makhluk. Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, dan begitu pula nikmat-Nya menyentuh setiap yang Rahmat-Nya sama dengan jangkauan ilmu-Nya dan itu tiada berbatas. Dengan rahmat-Nya, Dia bersemayam di atas arsy-Nya; Dengan rahmat-Nya, Dia menciptakan semua makhluk-Nya; Dengan rahmat-Nya, Dia menurunkan Kitab-Nya; Dengan rahmat-Nya, Dia mengutus para rasul-Nya; Dengan rahmat-Nya, Dia menetapkan syariat; Dengan rahmat-Nya, Dia menciptakan surga dan neraka. Dan sesungguhnya pecut yang dipergunakan untuk menggiring para hamba-Nya yang beriman menuju surga-Nya adalah rahmat-Nya dan pecut yang dipergunakan untuk membersihkan dosa-dosa para hamba-Nya yang bertauhid yang bermaksiat juga adalah rahmat-Nya. Termasuk penjara yang dipergunakan untuk memenjarakan para makhluk yang menjadi musuh-Nya, itu juga rahmat dan nikmat-Nya yang sempurna yang ada dalam perintah dan larangan-Nya, juga wasiat dan petuah-Nya. Perhatikanlah rahmat dan nikmat-Nya yang ada pada para makhluk-Nya!Jadi, rahmat Allâh adalah tali penghubung Allâh Azza wa Jalla dengan para hamba-Nya, sebagaimana ubudiyyah penghambaan diri seorang hamba adalah tali penghubung mereka dengan Allâh Azza wa Jalla . Jadi ubudiyah itu adalah tali penghubung dari makhluk menuju Rabb mereka, sedangkan tali penghubung dari Allâh Azza wa Jalla kepada para makhluk-Nya adalah di antara momen paling sepesial pemandangan nama ini yang paling khusus paling spesifik yang disaksikan hamba adalah apa yang disaksikan oleh orang yang sedang shalat berupa bagian rahmat yang didapatnya, yang membuatnya bisa berdiri di hadapan Rabbnya, yang membuatnya bisa mewujudkan peribadatan dan munajat kepada-Nya; yang memberinya kesempatan ini dan tidak memberikannya kepada lainnya; yang menggerakkan hatinya untuk dekat dengan-Nya dan membuat hati lain tidak tergerak untuk mendekat kepada-Nya. Dan itu adalah di antara rahmat Allâh orang yang sedang shalat membacaمَالِكِ يَوْمِ الدِّينِYang menguasai di hari Pembalasan [Al-Fâtihah/14]Di sini ia menyaksikan atau mempersaksikan keagungan yang hanya pantas untuk dimiliki oleh Allâh tidak untuk yang lain sama sekali-red. Ia menyaksikan meyakini Dzat Yang Maha Menguasai lagi Maha mengalahkan. Semua makhluk tunduk kepada-Nya, semua wajah merunduk kepada-Nya, dan semua penguasa lalim takluk kepada keagungan-Nya, serta semua yang memiliki kebesaran tunduk kepada ia tidak termasuk orang-orang yang meniadakan ta’thîl hakikat sifat kekuasaan kerajaan-Nya, maka itu akan membuatnya bisa menyaksikan hakikat dari Asma’ dan sifat Allâh; di mana bila meniadakan hakikat sifat kekuasaan kerajaan-Nya berarti sama saja dengan meniadakan kekuasaan-Nya dan mengingkarinya. Karena sesungguhnya Penguasa Yang haq, yang kekuasaan-Nya maha sempurna, pasti Dia Maha hidup, Maha berdiri sendiri yang semua makhluk bergantung kepada-Nya, Maha mendengar, Maha melihat, Maha berkehendak, Maha Kuasa, Maha berbicara, Memberi perintah, Memberi larangan, bersemayam di atas singgasana kerajaan-Nya; Dia mengutus para rasul-Nya ke semua penjuru kerajaan-Nya dengan membawa perintah-Nya. Allâh Azza wa Jalla ridha terhadap orang yang memang berhak untuk mendapat ridha-Nya, memberinya pahala, memuliakannya dan mendekatkannya. Dan Allâh Azza wa Jalla juga marah terhadap orang yang berhak mendapatkan murka-Nya, menghukumnya, menghinakannya dan menjauhkannya. Dia menyiksa orang yang Dia kehendaki, dan mengasihi orang yang Dia kehendaki. Dia memberi orang yang Dia kehendaki, tidak memberi kepada yang Dia kehendaki. Dia mendekatkan yang Dia kehendaki serta menjauhkan yang Dia kehendaki. Dia memiliki negeri siksa yaitu neraka dan memiliki negeri kebahagiaan tak terkira yaitu yang menggugurkan sesuatupun dari itu semua, menentangnya atau mengingkarinya, maka sungguh ia telah mencela kekuasaan-Nya dan telah menafikan kesempurnaan-Nya. Demikian pula orang yang mengingkari qadha dan qadar-Nya secara umum, maka artinya ia telah mengingkari kekuasaan-Nya dan kesempurnaan-Nya yang meliputi segala orang yang sedang shalat itu mempersaksikan keagungan Rabb Azza wa Jalla dalam firman-Nyaمَالِكِ يَوْمِ الدِّينِSaat orang yang sedang shalat itu membacaإِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُHanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan [Al-Fâtihah/15]Maka, hendaknya dia mengetahui bahwa pada kedua kalimat itu terdapat rahasia penciptaan makhluk dan perintah Allâh, rahasia dunia dan akhirat. Ayat ini mengandung tujuan teragung dan wasilah terbaik perantara terbaik untuk mewujudkan tujuan teragung tersebut-red. Tujuan teragung itu adalah beribadah kepada-Nya, sedangkan sarana terbaiknya adalah memohon pertolongan kepada-Nya. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allâh, dan tidak ada yang bisa membantu seseorang untuk beribadah kecuali Allâh Azza wa Jalla .Jadi, beribadah kepada-Nya merupakan tujuan tertinggi dan pertolongan-Nya adalah jalan ini mengandug dua jenis tauhid yaitu tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyahKemudian dengan membaca doa yang tertera dalam firman-Nyaاهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَTunjukilah kami jalan yang lurus, [Al-Fâtihah/15]ia mempersaksikan betapa dirinya sangat butuh dan sangat memerlukan apa diminta ini, tidak ada sesuatupun sama sekali yang lebih ia butuhkan dan lebih ia perlukan bila dibandingkan dengan apa ia minta dalam doa ini yaitu memohon agar ditunjuki jalan yang lurus. Sesungguhnya ia memerlukan petunjuk itu dalam setiap tarikan nafas dan setiap kedipan yang diminta dalam doa ini tidak akan terwujud kecuali dengan diberi hidayah petunjuk yang bisa mengantarkannya menuju Allâh Azza wa Jalla . Dan hidayah itu adalah hidayah bayan ilmu dari Allâh-red, diberi kemampuan untuk beramal, diberi kemauan untuk melakukannya, lalu mewujudkannya dan mendapatkan taufiq dari Allâh untuk melakukannya dengan cara yang diridhai dan dicintai Allâh Subhanahu wa Ta’ala, dan diberi kemampuan untuk-red menjaganya dari berbagai hal yang bisa merusaknya, baik saat ia melakukannya dan juga setelah ia seorang hamba senantiasa membutuhkan hidayah ini di setiap keadaan, dalam semua perbuatan yang ia lakukan maupun perbuatan yang ia tinggalkan, maka ia perlu bertaubat, karena terkadang ada tindakannya yang tidak sejalan dengan petunjuk. Ia juga memerlukan tambahan hidayah petunjuk karena terkadang ia mengetahui petunjuk tentang sesuatu tapi baru yang pokok saja belum terperinci atau dia mengetahui tentang sesuatu dari satu sisi tapi tidak dari sisi yang lain. Maka disini dia memerlukan hidayah yang juga ada petunjuk-petunjuk yang belum dia lakukan, maka disini dia memerlukan petunjuk taufiq-red agar bisa melakukan amalan tersebut sesuai dengan petunjuk Allâh Azza wa Jalla .Terkadang dia sudah ditunjuki keyakinan dan amalan yang benar, maka di sini dia perlu petunjuk agar tetap istiqamah padanya dan lain sebagainya. Intinya dia membutuhkan berbagai macam karena itu, Allâh Azza wa Jalla mewajibkannya untuk memohon hidayah ini dalam keadaan terbaiknya yaitu berdiri shalat-red, berkali-kali dan berulang-ulang pada siang maupun malamKemudian Allâh Azza wa Jalla menjelaskan bahwa orang-orang yang mendapatkan hidayah ini adalah mereka yang mendapatkan keistimewaan anugerah nikmat-Nya, bukan al-maghdhûbi alaihim orang-orang yang mendapat murka yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran, namun tidak sudi untuk mengikutinya; juga bukan adh-dhallin orang-orang yang tersesat; yaitu mereka yang menyembah Allâh tanpa dasar kelompok di atas yaitu yang dimurkai Allâh dan yang tersesat mempunyai suatu kesamaan yaitu sama-sama berbicara berdusta atas nama Allâh mengenai perihal penciptaan, perintah-Nya, asma’ dan sifat-Nya tanpa dasar ilmu. Jadi, jalan orang-orang yang diberi nikmat berbeda sama sekali dengan jalan para pengikut kebatilan semuanya, baik dalam ilmu maupun dalam selesai dari ungkapan sanjungan kepada-Nya, doa dan tauhid, maka Allâh mensyariatkan bagi orang yang shalat untuk memungkasi hal tersebut dengan segel ucapan âmîn; di mana ucapan ini seolah stempel baginya. Ucapan âmîn ini akan bersamaan dengan ucapan âmîn dari para malaikat di âmîn ini termasuk hiasan shalat, sebagaimana mengangkat dua tangan juga merupakan hiasan shalat, disamping juga angkat kedua tangan itu-red adalah bentuk ittibâ’ mengikuti sunnah, mengagungkan perintah Allâh, sebentuk ubudiyyah dari dua tangan, dan simbol perpindahan dari satu rukun menuju rukun ia mulai bermunajât kepada Rabbnya melalui firman-firman-Nya membaca surat al-Quran, mendengarkan bacaan imam dengan diam menyimaknya dan menghadirkan yang paling utama adalah dzikir tatkala ia berdiri dalam shalat dan sebaik-baik posisi orang yang shalat adalah posisi berdiri. Maka posisi ini dikhususkan untuk bacaan yang mengandung pujian, sanjungan, pengagungan dan untuk membaca Kalamullah Azza wa Jalla. Karena itu juga, dilarang membaca al-Quran saat ruku’ dan sujud. Karena dua posisi ini adalah posisi yang menunjukkan kehinaan dan ketundukan serta kerendahan. Untuk itu, dalam kedua kondisi ini, disyari’atkan membaca dzikir yang sesuai dengan posisi tubuh saat beberapa rahasia dalam bacaan surat al-Fatihah. Semoga bermanfaat[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XXI/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] . Sebuah rahasia tersembunyi di dalam surat Al-Fatihah yang sangat jarang orang ketahui. Rahasia ini begitu sederhana namun merupakan kunci pembuka dari terciptanya alam semesta. Ia mengandung nama Allah yang dengan-Nya’ sesuatu tercipta dan dengan-Nya’ sesuatu akan tercipta. Imam Nasafi, seorang cendikiawan Islam abad pertengahan dari Samarkand pernah berkata, “Semua rahasia Al-Qur’an ada dalam Al-Fatihah, dan semua rahasia Al-Fatihah, ada dalam 19 huruf…” Setiap surat, ayat bahkan huruf dalam Al-Qur’an pasti memiliki rahasia, namun Al-Fatihah memang berbeda. Namanya mengandung makna pembuka, gelarnya adalah Asy-Syafiyah Penyembuh dan Al-Kafiyah Yang Mencukupkan; Isyarat bahwa surat ini memang pelipur lara dan pencukup dari kekurangan yang melanda Nabi Muhammad Saw mensabdakan bahwa Al-Fatihah adalah surat terbaik dalam Al-Qur’an dan bahkan ia merupakan sebuah surat yang tidak pernah diturunkan kepada umat para nabi sebelum Muhammad. Al-Fatihah mengisyaratkan kandungan Al-Qur’an. Setiap ayatnya menjabarkan tentang prinsip dan tujunan ajaran agama yang meliputi akidah, ibadah, syariah dan keyakinan atas hari akhir. Surat ini dinamakan Al-Fatihah karena letaknya yang berada di awal Al-Qur'an. Jika kita menganalogikan dengan sebuah buku, di dalam pembukaan sebuah buku, biasanya dijelaskan secara global mengenai isi buku tersebut. Begitu juga dengan Al-Quran. Seluruh isi kandungan Al-Quran, secara garis besar dijelaskan dalam surat yang terdiri dari 7 ayat ini. Oleh karenanya, Al-Fatihah juga dinamakan sebagai ummu al-kitab, Induknya Quran. Jika Al-Qur’an diibaratkan kota ilmu, maka Al-Fatihah tentu merupakan pintunya. Selayaknya pintu, ia memiliki kunci sebagai wasilah untuk menyingkap semua kejadian di balik kota tersebut. Lalu, apa kunci dari Al-Fatihah yang sekaligus kunci dari terbukanya rahasia-rahasia Al-Qur’an? Simak penjelasan Syekh Solahuddin Fahkry, seorang ulama asal Lebanon yang akan menjabarkan rahasia penting dari Al-Qur’an disertai ijazah menghilangkan kegalauan dan kegundahan. Hanya di Sanda Media, “Baca, Sebelum Bicara”

rahasia al fatihah yg tersembunyi